Rabu, 12 Mei 2010

BI Optimis Aset Syariah Capai Rp 70 T

Bank Indonesia (BI) optimis hingga akhir tahun 2009 dapat membukukan total aset syariah hingga Rp 70 triliun yang didukung oleh penerbitan sukuk.
Demikian dikatakan Direktur Perbankan Syariah BI Ramzi A.Zuhdi, di Gedung BI, Jumat (7/8). "Dengan adanya asumsi Rp 1 triliun per bulannya, maka kita optimis dapat mencapai (aset) Rp 65-70 triliun akhir tahun," ujarnya.
Ramzi memaparkan, pada awal tahun 2009 pihaknya hanya menargetkan total aset syariah sebesar Rp 60-65 triliun hingga akhir tahun. "Dengan kondisi saat ini, bisa lebih baik dari yang diperkirakan. Sekarang kan sudah hampir Rp 60-an triliun, masih ada 6 bulan lagi dan saya kira tercapai," jelasnya.
Keoptimisan tersebut didukung dengan diterbitkannya sukuk yang ditargetkan mampu menyerap dana pihak ketiga (DPK) untuk masuk ke perbankan syariah. "Sukuk saja bunganya sekitar 12% sebelum pajak, BI rate dibawah 7 saat ini. Nantinya pasti akan banyak yang tertarik kesitu, itu menarik kan untuk tahun ini," katanya.
Selain itu, akan didukung juga dengan adanya pertumbuhan dari bank-bank syariah yang ditargetkan 30% per tahunnya. "Pertumbuhan syariah di luar dugaan saya, misalnya Muamalat. Awal tahun (aset) mereka hanya Rp 12 triliun, sekarang sudah sekitar Rp 17 triliun," paparnya.
Sementara untuk tahun depan, BI lebih optimis lagi akan pertumbuhan perbankan syariah karena banyak bank-bank syariah baru yang akan mulai beroperasi. "Pertumbuhan tinggi harapannya di 2010," ujarnya.
Beberapa yang telah mendaftar sebagai bank syariah ke BI antara lain Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Panin, Bank NISP, Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Banten, dan Bank Central Asia. "Kalau sekarang belum ada lagi yang masuk ke kita," pungkasnya. [mre/hid]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

siapapun anda bisa berkomentar sebebas anda memandang hal yang baik, itu berarti berkomentar dengan bijak dan jerinih. terimakasih atas partisipasinya